AUTHOR BY FAHMI FAHRUR ROSYADI

Summary:
                Ini  adalah sebuah novel yang saya buat pada tahun ke-dua smp.. yang sekarang saya revisi lagi dan kemudian saya lanjutkan pada tahun 2011 ini, sebuah cerita yang berdasarkan pengalaman pribadi  saya.

" SANG PENGAGUM "

 gander         : romans tragedi.

 Inspiration    : pengalaman penulis

 penulis         : fahmi fahrur rosyadi

 Cerita ini berdasarkan 45% nyata, 55% ngaco.. :)

summary : namanya fahmi, periang, ramah, baik, penuh semangat, dan rajin, tapi perceraian orang tuanya menjadikanya manusia es..(bukan arti sebenarnya), dingin, cuek, jarang bicara, dan tempramen buruk.. Akibat dari sikap orangtuanya yang sudah tidak terlalu mempedulikanya sekarang.

Sekarang dia duduk di kelas 1 smp ternama di daerahnya.. Mungkin bisa dikatakan elit.. Karna jaraknya yang cukup jauh dari rumah maka dia ditempatkan di asrama oleh ayahnya..

Bagaimanakah jika fahmi yang dingin, kasar, cuek, dan tempramen, ada anak perempuan pengagumnya yang terus-terusan mengikutinya kemanapun dia pergi...??Kisahnya bermula dari ini

kata penulis : maaf ini aku lagi belajar, so.. Jika ada salah" kalimat mohon maklum..

{pengagum}

>> Sudu pandang orang ke 3 yang sok tau

gelap dimana-mana hanya lampu jalanan berwarna kuning ke'emasan yang terlihat menerangi jalanan, sepi, seperti tak ada kehidupan disana.'plk-plk-plk' terdengar bunyi langkah kaki yang teratur dan berirama, sesosok anak perempuan dengan t-shirt lengan panjang warna putih, dengan bawahan jeans hitam, berambut panjang tergerai menjuntai se-pinggang, kulit putih, seputih susu, mata lebar pupil berwarna kecoklatan dan berponi gaya gorden(?) , berjalan pelan sambil memeluk beberapa buku didadanya, dari arah jalan besar menyusuri jalan sepi tadi.

­­­­­ 

"hai~ manis... habis dari mana... He..?" Tiba-tiba laki-laki bertubuh kekar melompat dihadapan gadis itu..Karna saking kagetnya buku yang tadi erat dipeluknya berjatuhan.Tubuhnya gemetaran tak karuan karna melihat orang yang tiba" muncul dihadapanya, "e-eh, d-dari toko buku di sebrang j-ja-jalan mas.." Ucapnya terbata karena saking kaget dan takutnya. Tampa sadar-pun dia mundur beberpa langkah kebelakang dan entah kenapa melupakan bukunya yang bejatuhan.

"hmm~ manis.. Ikut aku yok.. Hehehe~" ucap laki-laki kekar yang berjalan mendekat sambil sempoyongan itu..

"m-ma-mau ap-apa..?" Ucap gadis itu yang juga mundur beberapa langka, perasaanya begitu panik, melihat orang itu yang sepertinya punya niat jahat padanya, 'apa yang akan dilakukanya padaku?, disini sepi sekali, tidak ada orang satupun.. apa yang harus kulakukan.. Aku harus lari-- yah lari' batin gadis itu Sesaat sebelum membalikan badan dan akan berlari lengan gadis itu sudah dicengkram oleh tangan laki" yang sangat cepat mencegah gadis itu untuk lari.

"kyaaaaahh-,!!" Teriak sangat keras gadis itu yang sangat kaget dan tidak menyangka usahanya untuk kabur gagal, "le-lepaskan tanganku.. K-kumohooon" pinta gadis itu dengan nada melas dan berusaha melepaskan cengkraman orang itu dengan tangan kirinya yang bebas..

"ssshh.. " desis laki,laki itu seranya memberikan tanda menyuruh untuk diam pada gadis itu , lalu menyeringai penuh kemenangan..

"k-kumohoon lepaskan tanganku, aku punya uang, ambil saja tapi tolong lepaskan tanganku-" pinta gadis itu lagi.. Sengan suaranya yang terdengar sangat menyedihkan."hmm~ maaf manis, aku gag pingi uangmu.. Yang ku pingin ini-" hawab laki-laki itu sambil menunjuk kearah dada gadis itu..

(maaf ya agak gimanaaaaa~ gitu ceritanya... Bukan berarti penulis ngeres ya... Hehehe, yaudah lanjut aja..)

"kyaaaahh-" pekik gadis itu yang semakin menjadi walau begitu tak ada siapa" disana, itu adalah jalan yang sepi rumah terdekat aja 15o-an meter, cukup jauh sampai tak ada yang mendengarnya.

"sudahlah, pasti menyenang-" ucap laki-laki itu terhenti ketika ada tangan yang menyentuh pundaknya dari belakang , akhirnya laki-laki itu-pun menoleh kebelakang yang masih mencengkram lengan gadis itu "apa ma-" belum sempat lagi laki,laki itu berkata

#BRUUAAAKK..!! tinduan entah dari siapa membuat laki-laki itu tersungkur jatuh, cengkramanya pada gadis itu-pun terlepaslaki-laki itu pun ditendangi di perutnya kemudian wajahnya kemudian perutnya lagi sambil bergumam "aku- benci- orang- tak berguna sepertimu..!!" Yang seperti kesetanan menghajar laki" itu... Sampai akhirnya laki-laki itupun tidak bergerak lagi..

"hn..!! Orang mabuk sepertimu takan bisa bertarung bodoh..!!" Ucap sang penyelamat itu.. laki-laki berubuh tidak terlalu tinggi, berambut hitam pekat model acak-acakan bermata tajam serta berkulit langsat, (iyaa itulah fahmi... :p) tampa memperdulikan gadis tadi, bahkan tidak samasekali melihatnya pergi berjalan membelakangi gadis itu.."t-t-tunggu.." Ucap gadis itu yang sudah berhasil terlepas dari pembekuanya melihat kejadian tadi, tapi laki-laki penyelamatnya itu tidak samasekali peduli meninggalkanya..

"hmm- bruutal tapi keren.. Keren tapi brutal" ucap gadis itu entah pada siapa sambil melihat punggung laki" itu yang terlihat memakai jaket merah-hitam bertuliskan 'smp 1 maduran' perlahan menjauh di ujung jalan lurus itu hingga akhirnya menghilang.......

 ................................................................

"selamat pagi anak-anak..!" sapa seorang guru pada murid2nya.. Guru berkumis tebal namun bermuka sangat ramah, lalu disahut oleh semua anak serempak,, "baik-lah.. sudah dua bulan kalian masuk sebagai murid baru disini, dan sudah mengenal satu sama lain dikelas ini_" ujar guru kumis tebal itu yang sejenak berhenti memandang dengan senyum aneh kearah semua muridnya "saya punya kejutan untuk kalian-" lanjutnya yang terhenti karena ada yang memotongnya "kejutan- apa pak.. Bapak mau nikah lagi.. He..?, kan sudah punya dua istri, masak masih mau tambah lagi,, serakah ya bapak" ucap anak laki-laki berbadan bongsor paling depan membuat semua tertawa riuh..

"bukan-" bantah guru kumis tebal itu uang masih saja memasang senyum aneh diwajahnya.. "lalu... Apa pak" respon anak bongsor tadi "kita dapat teman baru,- silakan masuk nadia" seru kumis tebal sambil memandang keluar pintu..

sosok anak perempuan cantik, berambut panjang se-pinggang, dengan bando warna kuning, kulit putih susu, bermata kecoklatan, masuk perlahan seolah masih ragu dan sekarang berada disamping kumis tebal (maksudnya bapak guru kumis tebal hehehe).

"silakan perkenalkan dirimu nadia" "emp- baiklah" jeda sesaat, semua anak sekarang terfokus pada nadia.. Apalagi anak laki2 tedengar samar2 mereka saling berbisik 'cantik ya'. "Baiklah, perkenalkan nama saya nadia indah, saya murid pindahan dari palembang, dan sekarang seya tinggal di dekat sini, mohon bantuanya teman-teman" ucapnya lantang namun terdengar sangat merdu.. Lalu di sahut oleh semua dengan ' iya nadia ' hampir bersamaan

"em- baiklah nadia, ada dua bangku kosong di sudut sana dekat jendela dibelakang sana" ucap kumis tebal sambil menunjuk sudut kanan belakang"atau.. De-" ucapanya terpotong oleh nadia dengan nada lantang "saya duduk di sebelah fahmi saja-pak..!" Semua terkejut bahkan fahmi yang sejak tadi diam jadi ikut terkejut, "oh- kamu mengenalnya ya nadia.. Yasudah silakan duduk" ucap pak kumis tebal sedikit kaget, dan hanya dibalas nadia dengan anggukan kecilLalu berjalan pelan menuju bangkunya yang sebelahnya duduk anak laki2 bermata tajam rambut hitam acak-acakan itu

"eh- mi... Kau mengenal gadis itu..?" Bisik laki2 yang duduk di depannya pada fahmi yang membuat sedikit kaget "hn.. Enggak..- aku baru pertamakali melihatnya" jawab fahmi dengan nada datar, "heeh..! Lalu darimana dia tau namamu..?" Bantah tidak percaya laki2 tak berambut itu tapi fahmi hannya diam

"eh hey.. Fahmi.. Bolehkan aku duduk disini?", ucap nadia dengan senyum merekah di bibir munyil nan merahnya "emph.." Jawab fahmi dengan garing dan datar (haaahh aku dulu memang payah ya..)

>> end sudut pandang orang ke 3 sok tau

>> sudut pandang tokoh 1

"en.. Apa aku mengenalmu sebelumnya nadia..?" Tanyaku dengan suara berbisik kpada nadia karna memang si kumis tebal sudah ngecopros gak jelas di depan. Dia cuma tersenyum entah kenapa, "hey.." Ulangku karna masih belum puas dengan jawaban senyum saja.. Lalu akhirnya kepalanya menoleh ke arahku, menyadari hal itu aku pun yang tadinya hanya menopang dagu dengan tangan kananku akhirnya menoleh ke samping kiri-ku.

Aku melihatnya.. dia masih tersenyum lalu "tidak- fahmi tidak kenal aku kok-- tapi nadia adalah pengagum fahmi.." Jawabnya dengan tersenyum.. Aku mendengarnya cuma diam lalu memalingkan wajahku kedepan dengan pikiran yang masih penuh pertanya.an.. "hmm" gumamku pelan

sudah beberapa lama setelah percakapan kami yang terakhir aku mengetahui bahwa dia masih memandangiku.. 'ada apa dengan gadis ini..' Pikirku."eh pak..!! Bolehkah saya pergi ke belakang..?" Ucapku lantang sambil mengangkat tangan kananku ke udara.. Sampai seisi kelas tertuju padaku.. "kebelakang..?- heh fahmi bukankanh kamu sudah duduk di paling belakang" jawab guru iti yang sama sekali tak kuduga, juga membuat seisi kelas tertawa, begitupula nadia yang sedari tadi masih betah memandangiku. 'dasar guru blo'on' pikirku sambil mengerutkan dahi, "maksudku WC PAKK..!! TOILET..!!" Ucapku geram lebih terdengar membentak, membuat semua terdiam dari tawanya, kecuali nadia yang masih cengar cengir memandangku.. "oh, silakan" jawab kumis tebal singkat tapi aku tau dia pasti kesal terhadapku, 'bodoh amat' pikirku lalu melenggang pergi keluar..

Aku berjalan pelan, setelah beberapa meter dari pintu kelas, suara langka kaki cepat menghampiriku dari belakang membuat aku menghentikan langkahku.. Tapi langkah itu pun ikut berhenti, lalu ku putar kepalaku melirik kebelakang kulihat nadia lagi nyengir di belakangku, aku tak mempedulikanya lalu melanjutkan jalanku, diapun mengikutiku, aku berhenti lagi untuk memastikan. Ternyata dia juga ikut berhenti, "haahh.." Aku menghela nafas panjang lalu berjalan lagi di sepanjang lorong kelas akhirnya aku sampai di wc, wc pria dan wanita yang berjejer, aku sengaja tidak berhenti lalu melewati wc itu,,

"heey- mau kemana, katanya mau ke wc..?" Nadia sedikit berteriak kearahku.. "aku berbohong-" jawabku datar yang tidak berhenti atau menoleh kepadanya.. "lantas..?" Tanya lagi dia tapi aku samasekali tak menghiraikanya dan terus berjalan

tiba2.. "AAAww..!" Pekik-ku pelan ketika rambut acak acakanku dijambaknya "t-tunggu aku..!" Ucapnya dengan lirih entah kenapa.. "heehh.. Mau bolos pelajaran denganku,?" ucapku datar.. Sambil masi beradu alisku karba rambutku dijambaknya tadi.. Dia hanya diam lalu aku lanjut berjalan,. Tak kusangka dia masih mengikutiku.. Sekali lagi aku menghela nafas panjang, (kebiasaan buruk-ku yang masih ada padaku sampai sekarang, hehehe)

aku berhenti di depan sebuah gedung yang terpisah dari gedung lainya, gedungnya kecil, dan bertuliskan

"Kantor OSIS"

aku merogoh kantongdepan celana biruku, kuambil kunci lalu membuka pintu kayu berplitur itu,. Aku sedikit memekik kaget ketika nadia mengagetkanku dengan memegang lengan kiriku dengan kedua tanganya yang sedikit kurus tapi putih sekali itu. "a-ap-apa yang mau kau lakukan di ruang osis fahmi" ucapnya dengan sedikit gugup bercampur takut, "siapa suruh mengikutiku hah..?- dasar aneh.." Ucapku datar, kulirik dia sebelum dia merespon aku menambahkan "cepatlah kembali- ini hari pertamamu-kan, eh mau dihukum?" Godaku dengan seringai iblis..( haah engak kayak iblis kok, perumpamaan saja ok )Dia todak langsung menjawab, sementara aku langsung merebahkan tubuhku diatas meja. Nadia hanya berdiri memandangiku diambang pintu, aku yakin wajahnya sekarang pasti panik, "f-fahmi... Kumohon ayo kembali" pintanya dengan suara melas, "kau saja.. Aku malas dengerin kumis tebal itu" jawabku datar.. "aku tidak mau- aki harus bersamu" pintanya lagi "kamu saja" jawabku lagi.Hening sesaat, "kumohoo~n.." Pintanya lagi kali ini terdengar seperti menangis,, membuatku menghadapnkan wajahku kearahnya.. ' haah dia menangis, apa..' Batinku,"kumohoo~n ayo kembali fahmi.. Hiks hiks.. Hiks" pintanya lagi dengan wajah memerah serta airmata yang mengalir di pipinya. Aku melihatnya hanya bisa mematung keheranan,"kenapa kau tidak kembali sendiri?" Tanyaku datar, tapi aku sudah berdiri, mendekat kearahnya membuatnya mundur dari ambang pintu yang masih menangis menunduk"baik-lah ayo kembali" ucapku dengan nada sedikit tinggi,seperti merasa tidak ihlas (sumpah, jahad banget ya fahmi dulu.. Hah.. Aku benci banget aku saat itu)

"tok- tok" mengenetuk pintu lalu aku masuk setelah kis tebal melihat bersama nadia dibelakangku, semuanya jadi melihat ke arah nadia ketika mendapati nadia masuk2 kok menangis.. Lalu semua melempar pandangnya kearahku.. Aku yang mulai risih "APAAH.. HEEH" aku berteriak kencang smpai kumis tebal melihat kearahku, "hey- kau apakan nadia he..?" Ucap anak perempuan berwajah ciness.. tapi berkulit sedikit gelap, "hmmph" itulah jawabanku lalu aku duduk, sementara nadia yang masih berdiri "gag papa kok, cuma tadi habis dari wc aku terjatuh dan fahmi yang tolongin aku" sanggahnya membelaku lalu duduk 'ada apa dengan gadis ini, dasar aneh' batinku dengan wajah manyun menatap tajam ke depan, kearah kumis tebal yang begitu polosnya membiarkan saja kejadian tadi.."m-maaf ya, gara-gara aku" ucap nadia pelan sambil menatapku .Aku tidak merespon, dan hanya diam.

Waktunya istirahat semua keluar 1persatu, hanya tinggal beberapa dari kami yang masih dikelas, akhirnya aku aku berdiri lalu berjalan keluar sambil memasan kedua tanganku di saku celana.. "hey- tunggu aku.." Ucap nadia sedikit berteriak, aku tak mempedulikanya,, hanya melanjutkan jalanku yang tiba2 "hey-" nadia melompat didepanku sambil nyengir andalanya, membuatku berhenti sesaat , 'hey padahal tadi gadis inikan nangis.. Kenapa langsung ceria lagi' pikirku "mau-kemmana?" Tanya-dia padaku dengan masih nyengir.. Aku tidak langsung menjawab menghela nafas panjang lalu melewatinya tampa berkata apapun..

Akhirnya sampai di wc, kali ini aku benar2 ingin buang air kecil, lalu masuk, saat aku didalam (yaaa gak usah ditanya.. Pastinya kencinglah..) Suara temanku "hey- nadia, ngapain kamu didepan wc pria..?" . "eh- nungguin- nungguin-" sebelum nadia menyelesaikan kalimat temanku itumenyela dengan nada yang cukup tinggi "fahmi-ya...??, hahahahahahaha ternyata orang yang tak pernah tertawa itu bisa tahlukin cewek cantik gini" lalu melenggang pergi, lalu aku menyusul keluar, kudapati nadia disana menungguku, "sudah selesai..?" Bertanya sambil nyengir kearahku.."hn.. Kenapa sih denganmu" jawabku ketus tak berperasaan.. Dia tidak menjawab hanya nyengir lagi "em- selanjutnya, kemana mau pergi?" Tanya lagi dia... Aku hanya menhela nafas lalu berjalan menuju lapangan, disana ada bola basket yang akhirnya aku mainkan melakukan shoot out 3 point (yang gak ngerti, katroook) kulirik, nadia hanya duduk di tempat tanaman yang selalu ada di depan kelas , seperti taman minilah (yang pernah masuk smp maduran atau laren pasti tau yang penulis maksud) sambil terus melihatku... Aku sangat bingung dengan dadis ini... Kenapa terus mengikutiku...

Semua berlarian di taman , sema keluar bak semut yang leluar dari sarangnya, (maaf gak pintar buat perumpamaan) kelas xd adalah kelasku.Aku yang pertama keluar, hari yang sudah sedikit sore aku berjalan pelan menelusururi koridor kelas sambil nguap, karna merasa hari ini sangat melelahkan, karna...... Hmmp, aku berhenti sejenak, ketika aku menoleh kebelakang, benar sja aku melihat nadia nyengir hasnya, aku tidak mempedulikanya.Melewati lorong kelas.Kantor.Gerbang.Lalu aku berbelok kearah kiri aku berjalan (iya berjalan.. Kan da tak kasih tau aku tinggal diasrama) pelan, sesekali ada yang menyapaku tapi aku hanya diam,"hey-.." Suara yang sentak mengagetkan aku sampai aku berhenti "kenapa tidak membalas sapa.an mereka ..?" Suara yang bisa kupastikan itu nadia.. Pertanyanya entah kenapa menggangguku.. "en.. Malas" jawabku datar seperti tidak puas dengan jawabanku lagi2 dia melongo dari belakangku sambil senyum/ bagiku itu nyengir gak jelas pada waktu itu "kau jahat" ucapnya sambil menggembungkan pipi chabinya.. (mungkin aku yanh sekarang akan gemes sekali melihatnya) "en.." Ucapku datar.. "sampai kapan kamu akan mengikutiku ha..?" Tanyaku datar..Hening sesaat "aku akan terus mengikutimu" jawabnya enteng sambil senyum lagi..

"hn.. Apa kau tidak punya rumah ha..? Mengikuti sampai ke tempatku" responku sedikit membentak,"punya--, disana.." Jawabnya enteng banget seolah tak peduli aku yang sudah mulai naik pitam .. sambil menunjuk arah kanan dari gerbang arah berlawanan dari arah yang ku tuju saat ini,"lalu kenapa kau mengikutiku sampai sini, bukankah rumahmu disana hah..!!" Sekarang aku benar2 membentaknya, sampai dia memejamkan mata coklatnya, entah takut atau kaget aku tidak tau."emmp- karna ingin" ucapnya enteng sambil senyum,Haah aku benar2 dibuat frustasi olehnya.

"Baiklah akumenyerah- apa yang harus kulakukan agar kamu pulang..?" Tanyaku pelan dan terdengar ramah dia tidak langsung menjawab, tersenyum dulu "naah begitu dong, dengan bicara kalem begitu kan tambah keren" ucapnya yang tidak menjawab pertanyaanku, "emmmmp- aku mau pulang kalo kamu yang mengantar" akhirnya dia mengatakan tujuanya.."baiklah" jawabku datar.. Akhirnya kami berbalik dan aku mengantarnya..Sepanjang perjalanan dia terus nyeloteh ini, itu, entahlah aku lupa karna aku tak benar2 mendengarkanya..Begitu sampai, rumah besar dua lantai,"terimakasih- ayo masuk dulu" ajaknya sambil menyeret tanganku, tpi aku menggeleng pelan "tidak, aku mau langsung pulang ketempatku" ucapku datar, mendengarku begitu raut mukanya yang tadi tersenyum tiba2 hilang. "baiklah, t-tapi.. Besok masuk yah.." Pintanya.. "huh.. Kurasa hari ini sja aku mengantarmu" jawabku tak berperasaan (hmm aku yang dulu seperti setan..) Akhirnya aku melenggang pergi

besoknya terjadi hal yang sama, dia terus mengikutiku kemanapun aku pergi, ke kantin, toilet, wc (hei,hei toilet ma wc itu sama ya..? Ah sudah lupakan) perpustakaan, saat pulang pun demikian, dia berhasil lagi membuatku menyerah atas kemauanya,

"eh-mampir yaah.. Kumohonn" pintanya

"tidak" ucapku datar lagi2 tak berperasaan tampa menghiraukan tampang kecewa nadia..

Besoknya lagi dia masih mengikutiku... Aku bener" tak habis pikir... Ada apa dengan gadis ini.. Dimana ada aku pasti disiti ada nadia.. Sampai2 satu sekolah menyangka aku sama dia jadian.. Menurutku itu sangat menggangguku aku sering marah karna godaan teman2ku tapi nadia selalu mencibir dan menceramahiku jadinya yang tadinya mau melepaskan amarahku aku jadi malas karna nadia...setiap pulang sekolah dia mesti punya alasan agar aku mengantarnya.. Benar saja... Selalu berhasil...Lama-kelamaan aku sudah tidak pernah protes lagi ketika dia mengikutiku..Dulu dia mengikutiku dari belakang, sekarang sudah tidak lagi, karna aku sudah mengizinkanya bersebelahan denganku.. Aku setiap hari bersamanya, walau sikapku masih dingin terhadapnya dia selalu nyengir dan bilang jangan gitu, harus gini, harus gitu..Kami bagaikan suami-istri saja,, selalu bersama

Tidak terasa dua bulan sejak dia (nadia) datang sebagai siswi pindahan.. Kami sudah tidakpernah lagi bertengkar, aku sudah merasa kalau dia mengikutiku itu wajar, saat pulang juga sudah takperlu lagi nadia mencari-cari alasan agar diantar pulang, karna aku sudah terbiasa mengantarnya pulang.

Hari sabtu, jam dindingsudah menunjikan 15:00 sudah semua teman sekelas pulang tinggal aku, nadia, givu, sama devi yang tertinggal, karna memang ada piket hari ini.. heh aku piket...? Yah sejak bersama dengan nadia yang tiap hari ngomel2 di dekat telingaku akhirnya aku nurut apa katanya, yang sebelumnya tidak mau piket, sekarang akhirnya aku melakukanya, aku juga sekarang jau lebih aktif di OSIS karna nadia selalu mengejek-ku " wakil ketua osis kok jadi tukang kunci kantor osis, apa tidak malu.." aku mencair.... Fahmi si manusia es telah mencair akibat keuletan seoranh gadis bernama nadia indah..

"hey- kalian, kami pulang dulu yah.." Ucap givu bersama devi hampir barengan yang sudah diambang pintu kelas.. "oh- ya.. Sampai hari senin" jawab nadia sambil mengeluarkan senyumnya, "sebaiknya kita pulang juga" ucapku tapi tidak seperti biasanya. aku menaikan satu alisku keatas.. "hey-" aku memanggilnya lagi, "oh... Iya- ayo pulang" seperti biasa sambil tersenyum, Seperti rutinitas kami aku selalu mengantarnya pulang, akhirnya sampai di depan rumahnya, yang besar dan memiliki dua lantai, pagarnya warna hijau sepundak,ku waktu itu.."emp.. ayo masuk.." ajaknya,, "kumohoon,,!!" Tapi aku menjawab "emmp, maafkan aku mungki kpan-kapan" jawabku kini dengan sopan tidak ketus lagi, entahlah sejak kapan..lalu aku melenggang pergi..

#tok tok tok tok!! Bunyi ketok pintu terdengar sangat keras namun tidak membuat laki2 dengan rambut acak-acakan hitam pekat, memakai celana pendek boxer micky mouse serta t-shir kumel warna abu2 itu bangun, #tok tok tok!!Bunyi yang kedua ini akhirnya menyadarkanku dari alam mimpiku "enghh.. Siappaa.." Sambil sempoyongan aku membuka pintu kamar 5x6 itu.. #kreaatt bunyi mendecit tanda terbukanya pintu tua itu

"SELAMAT PAGI.." Ucap seseorang dengan suara yang sangat familiar ku dengar hampir setiap hari malah.. Aku yang sadar kalo itu nadia akhirnya aku sedikit memekik. "nadia" aku sangat malu dibuatnya,Ada gadis yang mendatangiku disaat kondisi bangun tidur yang, gak karuan,, sebemarnya aku tak mengizinkan nadia masuk tapi dia mendorongku.. akhirnya karna pintu sudah terbuka semua nadiapun mau tidak mau masuk.."haahhh,, berantakan sekali..." Pekiknya membuatku sangat malu... "e-e-eh kenapa bisa tau tempatku..?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan,

"ooh,, itu.. Aku di antar adik-ku" sambil menunjuk keluar, kearah anak kecil laki2 yang kuakui tampan, kulit dan matanya mirip nadia.. Ngomong2 soal nadia.. Hari ini berbeda, dia nampak sangat cantik dengan dress lengan panjang warna putih dan rok gaya putih seragam dengan dressnya.. Membuatku menelan ludah yang tak sadar bahwa nadia begitu cantik.."oyy kak.. Gimana kalo aku pulang dulu, nanti biar kak fahmi yang nganter.." Teriak adik nadia dari luar yang terlihat dari pintu yang menganga lebar.Bukanya nadia yang menjawab tapi aku "iyaah nanti ankan kuantar princess ini pulang" sahutku.. Mendengar kata2ku muka nadia memerah seperti kepiting rebus, membuat kulit putihnya sangat menggemaskan bagiku

"i-ini.. Makanlah.. belum makan-kan..?" Ucap nadia sambil menyodorkan rantang berisi makanan

"emph enak.. " aku memakanya begitu rakus didepan nadia, yang jelas memang aku kelaparan..

"fahmi hari ini kelihatan berbeda.." Ucapnya sangat pelan hampir seperti berbisik, tapi tetap saja aku mendengarnya.. Sehingga aku menghentikan kegiatan makanku.. "hmmp, kau juga nadia.. Kau hari ini... Sangat cantik" ucapku serius (bagi yang mengenalku saat ini mungkin sudah biasa, tapi kalo dulu.. Bisa ketawa loh..cz gak fahmi banget)Mendengar itu mata nadia terbelalak seperti mau keluar, mata kecoklatanyapun terlihat indah walau berekspresi macem itu.. Dia hanya terdiam dengn pipi merona , aku menyelesaikan makanku,

"hmm.. mari kita rapikan kamarmu" ujar nadia tiba2 aku hanya mengangguk saja..

Dua jam sudah , aku dan nadia membersikan sampah dan merapikan semua, tentu sangat menyenangkan, karena akhirnya aku dan nadia bisa bercanda lepas, Kami sekarang cuma mengobrol si dpan pintu dudik dikramik berdpingan,, senyumnya yang manis tak pernah hilang dari bibir munyilnya..Kami mengobrol entah berapa jam hingga jam 15:3o

"eh- nadia..!!"

"hmmp, apa..?"

"e-eh, s-sepertinya aku menyukaimu.."

"..."

"kumohon jadilah -" sebelum menyelesaikan kalimatku, nadia memotong

"kumohon - jangan.."

"emp..??" Aku tidak mengerti maksudnya apa hingga akhirnya dia meneruskan

"jangan--, jangan berubah seperti dulu lagi yah.." Dengan nada lirih tersenyum padaku"...." Aku hanya diam membalas senyumnya

Hening sesaat, aku tak berani melanjutkan kalimatku yang terpotong

"bisakah kau mengantarkanku pulang..?" Ucap nadia pelan

"emp" balasku

"whooaammp.. Aku ngantuk fahmi,,"

"yasudah.. Ayo ku gendong..?" Aku tersenyum, lebih tepatnya cengiran yang selama ini tak pernah ku tunjukan,.Melihatku nyengir dia hanya tersenyum simpul dan menggumam "terimakasih telah berubah"

matahari mulai menguning, tandanya mulai senja.Nadia sudah dipunggungku sekarang.. Berjalan menyibak suasana sore yang indah, seperti nama belakang nadia ,, orang2 melirik kearah kami yang kelihatan (ah.. Uda gede.. Pasti tau dong)

"emmph fahmi.." Suara halus terdengar lembut di telingaku, suaranya pelan sekali,, sepertinya karna seharian ini membersikan kamarku nadia jadi kelelahan

"emp yah.." Respon ku..

"aku- juga sangat menukaimu" ucapnya pelan

"aku tahu.." Balasku datar

"kau ingat dulu ketika aku baru pindah kesini, hampir saja aku diganggu oleh laki2 itu, tiba2 kau muncul dan menyelamatkan aku, kau keren sekali waktu itu.. Tapi.... Wajahmu... Begitu suram, begitu penuh dengan amarah, karna itu..." Suara nadia menggantung sementara aku mencoba mengingatnya dan akhirnya aku menemukan memori itu"-karna itu, aku bertekad untuk membantumu menemukan senyumanmu.. Berkat bantuan adik-ku ku tau namamu, alamat aslimu, asramamu,- "Nadia meneruskan bicaranya sampai aku merespon "emp- aku ingat.. Kau gadis yang dulu dari toko buku itu yah.. Emp, orang teler macem itu anak sd juga bisa ngalahin"

Hening..

"emph.." Suara lirih nadia sepertinya sudah tertidur kurasa..

"fahmi-..." Panggilnya pelan sehingga aku membatin 'ah ternyata blum tidur'

"yah"

"besok-, dan seterusnya harus terus seperti ini yah, selalu pancarkan kebahagiaanmu biar usahaku selama ini tidak sia2..

"yah aku berjanji"

Kemudian hening,

"hmmph"Kudengar lagi dari bibirnnya.. Aku tersenyum

"selamat tidut malaikatku"

Sampai dirumahnya aku disambut ayahnya dengan tersenyum padaku, setelah menuerahkan nadia dari gendonganku dan kini dibopong ayahnya setelah berpamitan aku pulang...

Ke'esokan harinya . Senin.Aku bersemangat sekali hari ini aku berangkat lebih awal, sampai ibu penjaga asrama keheranan melihat glagatku yang lebih ceria sekarang,, beberangkat dengan senyum yang lebar..

(sekolah)

7:30 'hmmp nadia mana' batinku.. "hari ini dia tidak masuk ya.." Gumamku, .sepanjang jam pelajaran pertama aku termangu blongo.. Hinga pak kumis tebal datang, dengan berlari terhuyun huyun.. Lalu masuk,,

"eh-eh- anak-anak... Nadia..-" ucap pak hadi sikumis tebal,

"NADIA KENAPA... HAH..!!" Tiba2 aku berubah tempramen lagi mendengar nama nadia

"..."

Aku menunggu dengan perasaan tak karuan, perasaan ingin tegang dan dingin berharap nadia baik2 saja

"dia meninggal...l"

Deg..!!

Deh..!!

Splaaaaassssshhhh!! Bagai petir menyambarku disiang bolong...Mataku mulai mengembun...

Brugghh!! Aku ter jatuh dari kursiku , teman2ku tau perasaanku, memandangku penuh iba.. Kemudian aku berdiri lalu melesat, berlari,, seakan akan aku tak merasakan apapun, aku terus berlari..Hingga terlihat rumah besar dua lantai banyak sekali orang,

"NADIAAAAAA" teriak-ku keras melesat melewati orang2 itu, inilah pertama kalinya aku masuk rumah nadia.. Melewati ruang tamu, kulihat disana ada ayah dan ibu nadia serta adik laki2nya... Aku berjalan mendekat. Sesosok tubuh kaku disana, kulitnya yang putih semakin putih... Diam tak tersenyum seperti biasanya saat bertemu denganku, airmataku mengalir sangat deras... "k-kenapa, kenapa,, kau jahat,, kau jahat nadia.. Meninggalkanku dengan mengambil hatiku" gumamku, entah pada siapa.. Aku menangis sejadi-jadinya... Sampai "kak..." Panggilan dari adik nadia aku hanya memandangnya..

"kak nadia meninggal karna tumor otak stadium 4 yang dimilikinya.. Sebenarnya sudah dilaramg ayah untuk sekolah, tapi dia malah berkata... 'aku bahagia, aku bahagia disamping orang yang kukagumi, aku hannya ingin di sisa waktuku tetap bersamanya dan menghilangkan kesedihanya' itu ucapanya kak,, dan saat terakhirnya kak nadia bilang 'tolong bilang ke kak fahmi tolong bisikan kata I LOVE YOU ditelinganya.." Ucap adik nadia panjang lebar,, aku gemetar hebat, air semakin deras dari mataku akupun memandang kedua orangtua nadia.. Mereka hanya mengangguk pelan, aku berjalan menuju nadia yang kaku, aku berlutut lalu ber bisik keyelinganya

"terimakasih pengagumku, I LOVE YOU"

1 tahuh berlalu..Aku sudah berubah menjadipria hiper aktif, tapi terkadang hatiku serasa sakit.. Mengenangnya,, walau aku sudah ceria namun memoriku tentangnya belum hilang, aku sering tidak masuk sekolah, dan membuat guru2ku gusar, terutama guru agamaku, dia memanggilku ke kantor..

"ada pa denganmu -mi..?" Tanya guruku penuh khawatir..

"tidak pak... Hanya saja.. Selama ini aku sendirian.."

Jawabku... Tapi guruku hanya menghela nafas..

"aku tidak ingin sendiri pak- setalah dia pergi.. Walau teman2ku baik, tetap saja aku merasa sedih... Bisakah aku pindah pak..?" Ucapku sambil mengeluarkan ekspresi aneh, antara senyum dan menangis"aku mengerti, jadi... Dimana kamu akan pinadah?" Respon guruku..

"DARUL ROHMAH-pak..!!

~to be continued

 ..

 Please tolong komentarnya ya mengenai ini... Saya sedang belajar




Leave a Reply.

    Selamat datang di fahmi92 site, saya harap sobat bisa share ke teman yang lain... enjoy it

    Author

    Ini adalah kumpulan coretanku, walau gak bagus-bagus amat, i just wanna share this.. hehehe

    by. fahmi fr


    Categories

    All
    Cerpen


    Archives

    November 2012
    September 2012



    klik juga iklan-nya